7 Fakta Terbaru Kasus Bentrok yang Tewaskan 2 Warga di Deli Serdang


Medan BNN  – Pelaku di kasus bentrok yang menyebabkan tewasnya dua warga di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Sumatera Utara (Sumut) bertambah. Terbaru polisi kembali mengamankan delapan pelaku.
Sebelumnya sudah ada tiga pelaku yang ditangkap. Dengan begitu, total pelaku yang ditangkap terkait bentrok itu sudah 11 orang.

“Kita telah berhasil menangkap 11 pelaku,” kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto saat konferensi pers di Polrestabes Medan, Jumat (25/10/2024).

Adapun para pelaku yang diamankan itu adalah FS (23), MWS (20), MTA (21), MF (21), DA (21), AP (18), AFP (18), JD (17), DAW (17) dan AS (17) dan RMS (15). Bahkan salah pelaku ternyata masih berstatus binaan lembaga pemasyarakatan (lapas) dan tengah menjalani proses pembebasan bersyarat.

Polisi pun masih memburu tiga pelaku lainnya yang terlibat dalam kasus bentrok ini.

ADVERTISEMENT

Berikut 7 Fakta Terbaru Kasus Bentrok yang Tewaskan 2 Warga di Deli Serdang
1. Sebagian Anggota Geng Motor
Polisi total telah menangkap 11 pelaku kasus bentrok yang menyebabkan tewasnya dua warga di JalanSelambo, Desa Amplas, KecamatanPercutSei Tuan. Adapun sebagian dari mereka merupakan anggota Geng Motor Neleng.

“Para penyerang ini yang tergabung sebagian dari Geng Motor Neleng bersama beberapa kawannya melakukan kegiatan menyerang kepada saudara kita yang ada di Jalan Selambo, Desa Amplas,” kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto saat konferensi pers di Polrestabes Medan, Jumat (25/10/2024).

Foto: Pelaku bentrokan di Deli Serdang saat ditampilkan di Polrestabes Medan (Dok. Evita/detikSumut)
2. Seorang Pelaku Masih Binaan Lapas
Polisi menangkap Ketua Geng Motor Neleng inisial MTA (21) karena terlibat penyerangan di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan. Pelaku ternyata masih berstatus binaan lembaga pemasyarakatan (lapas) dan tengah menjalani proses pembebasan bersyarat.

“Dari 11 tersangka yang berhasil tim dari polres tangkap, yang jadi atensi saya adalah MTA. MTA adalah laki Ketua Geng Motor Neleng. Dia juga adalah warga binaan lapas. Jadi, orang tersebut belum lepas dari tahanan masih dalam pembebasan bersyarat, tetapi dia melakukan kembali tindak pidana pembunuhan,” kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto saat konferensi pers di Polrestabes Medan, Jumat (25/10/2024).

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba mengatakan pelaku MTA ditembak karena berupaya melawan petugas. Dari total 11 tersangka yang ditangkap, hanya MTA yang ditembak.

“(Yang ditembak) satu, yang ketua geng motor,” jelasnya.

3. Sembilan Pelaku Positif Narkoba
Polrestabes Medan menangkap 11 pelaku bentrok yang terjadi di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kabupaten Deli Serdang. Dari total tersebut, sembilan di antaranya positif menggunakan narkoba.

“Setelah hasil urine dicek, rata-rata mereka ini menggunakan narkotika jenis inex,” ujar Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto saat konferensi pers di Polrestabes Medan, Jumat (25/10/2024).

Irjen Wishnu mengimbau polres jajarannya agar memberantas narkoba dengan maksimal. Dia meminta pemberangkatan itu dilakukan secara tegas, keras dan terukur.

“Jadi, tidak salah kalau saya selalu minta untuk memberantas peredaran narkoba maka saya sampaikan kepada pimpinan polres, tegas, keras, dan terukur,” imbaunya.

Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menjelaskan bahwa hasil tes urine dapat mendeteksi aktivitas penggunaan narkoba dalam seminggu terakhir. Sehingga pihaknya masih mengidentifikasi apakah para pelaku mengonsumsi narkoba sebelum melakukan penyerangan.

“Kalau pada saat ditangkap kemarin, dia masih mengonsumsi narkoba, positif. Artinya, penggunaannya, efektivitas penggunaan narkoba hasil cek urine kan bisa satu minggu, kita identifikasi,” jelas Mantan Kapolres Jakut itu.

4. Sita Airsoft Gun-Sajam
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan menyebut para pelaku yang diamankan ini memiliki peran yang berbeda-beda, mulai dari membacok, menembak hingga melempar batu. Sebelum menyerang para korban, para pelaku lebih dulu berkumpul pada Senin (21/10) malam.

“Siapa yang bacok, siapa yang nembak, siapa yang melempar batu, jadi sudah diperiksa penyidik dan mereka sudah mengakui perbuatannya,” ujar Gidion saat konferensi pers di Polrestabes Medan, Jumat (25/10/2024).

Dari para pelaku, polisi mengamankan satu airsoft gun jenis FN, tiga senapan angin, enam anak panah, stik baseball dan sejumlah senjata tajam.

5. Tiga Pelaku Lain Diburu
Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto menyebut ada tiga pelaku yang masih dalam pencarian.

“Masih ada tiga orang yang masih DPO,” ungkap Whisnu.

6. Baru Diberi Rp 15 Ribu Per Orang
Polrestabes Medan menangkap 11 pelaku yang terlibat dalam insiden bentrok di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan. Ternyata para pelaku ini baru menerima upah sebesar Rp 15 ribu.

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan pihaknya masih memburu orang yang membayar para pelaku tersebut. Namun, sebelum menyerang para korban, salah satu pelaku menerima uang sebesar Rp 2 juta dan dibagikan sebesar Rp 15 ribu kepada para pelaku.

“(Yang membayar) itu masih pemeriksaan lebih lanjut tapi identifikasi itu tetap konsisten dilakukan. Ada sejumlah uang yang dijanjikan kepada para pelaku, termasuk yang dikuasai oleh salah satu pelaku sejumlah Rp 2 juta, kemudian dibagi Rp 15 ribu kepada orang yang sudah melakukan (penyerangan),” kata Gidion, Jumat (25/10/2024).

Gidion menyebut para pelaku ini dijanjikan upah sebesar Rp 3 juta. Namun, yang diberikan baru Rp 15 ribu per orang. Perwira menengah Polri itu menyebut penyidik masih mendalami apakah uang Rp 3 juta itu merupakan upah per pelaku atau tidak.

“Belum (diberikan), dikasih dulu Rp 15 ribu, yang Rp 3 juta dijanjikan kepada semua yang terlibat,” jelasnya.

7. Satu Korban Tewas Ditembak di Dada
Dua orang warga tewas dalam insiden bentrok yang terjadi di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kabupaten Deli Serdang. Satu di antaranya tewas karena ditembak pelaku di bagian dada.

Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto memerinci dua korban tewas itu adalah Bungaran Samosir (52) dan Adam Djhorgi (17). Untuk korban Bungaran, kata Whisnu, mengalami luka di bagian kepala yang cukup parah.

“Korban Bungaran Samosir mengalami luka bacok dari hasil autopsi, meninggal dunia,” kata Whisnu saat konferensi pers di Polrestabes Medan, Jumat (25/10/2024).

Sementara untuk korban Adam, Whisnu menyebut korban mengalami luka tembak di bagian dada. Tembakan pelaku itu juga tembus hingga ke jantung korban.

“Saudara Adam penyebab kematiannya dari hasil autopsi, korban meninggal dunia karena luka tembak pada bagian dada menembus jantung yang mengakibatkan pembuluh darah pecah,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan bentrok ini terjadi pada Selasa (22/10) dini hari. Satu korban tewas di lokasi, sedangkan satu korban lagi tewas di rumah sakit.

Setelah itu, petugas kepolisian menyelidiki kasus tersebut dan menangkap tiga pelaku. Satu dari ketiga pelaku masih anak di bawah umur.

Usai ditangkap, para pelaku ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan.

“Sampai hari ini kita sudah melakukan penangkapan terhadap tiga orang pelaku dan satu di antaranya masih di bawah umur,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan, Rabu (23/10).

(BNN04)

No comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *