Jakarta BNN – Jenderal bintang 2 bertindak soal nasib Kapolsek Cinangka dan dua anggotanya buntut kasus bos rental tewas ditembak.
Adapun nasib Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan dan dua anggota Polsek Cinangka yaitu Brigadir Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto ditentukan.
Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto memutasi ketiganya buntut kasus penembakan bos rental mobil di rest area km 45 tol Tangerang-Merak
Berdasarkan Surat Telegram (ST) Kapolda Banten bernomor ST/26/I/KEP./2025, mereka dimutasi ke bagian Pelayanan Markas (Yanma) Polda Banten.
Mutasi ini dilakukan atas dugaan ketidakprofesionalan anggota Polsek Cinangka yang menolak laporan penggelapan mobil yang berujung tewasnya bos rental mobil.
“Kapolda Banten secara tegas telah menindaklanjuti dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Kapolsek Cinangka beserta dua anggota lainnya terkait adanya dugaan ketidakprofesionalan dalam melaksanakan tugas,” kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto, dikutip Tribun-medan.com dari Kompas.com, Rabu (8/1/2025).
Didik menyampaikan, pihaknya bakal menindak tegas para personel Polri yang melanggar aturan dalam kasus ini.
“Seusai komitmen Bapak Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto bahwa akan selalu mengedepankan pelaksanaan tugas secara profesional dan akan menindak tegas para personel Polda Banten jika terbukti melakukan pelanggaran,” tutup Didik.
Diketahui sebelumnya, warga Kabupaten Tangerang, Agam Muhammad Nasrudin (26) sempat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka beberapa jam sebelum ayahnya, Ilyas Abdurrahman (48), tewas ditembak seorang prajurit TNI AL di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta, Kamis (2/1/2025) pukul 04.30 WIB.
Permintaan pendampingan Agam bersama empat orang lainnya itu disampaikan kepada petugas piket Polsek Cinangka pada Kamis (2/1/2025) pukul 02.30 WIB dengan tujuan merebut kembali mobil Honda Brio oranye milik Ilyas yang digelapkan.
Namun, Polsek Cinangka menolak permintaan pendampingan Agam.
Alhasil, para pelapor mengejar para pelaku secara mandiri.
Pengejaran ini berujung tewasnya Ilyas akibat penembakan di tempat kejadian perkara (TKP).
Selain itu, anggota tim Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) bermama Ramli Abu Bakar (59) yang turut menyergap para pelaku juga menderita luka serius akibat penembakan oleh prajurit TNI AL itu.
Sampai saat ini, terungkap ada lima pelaku yang terlibat dalam kasus penggelapan dan penembakan ini.
Jumlah itu terdiri dari dua orang sipil dan tiga anggota TNI Angkatan Laut (AL).
Sementara itu, ada dua warga sipil lainnya dalam kasus penggelapan mobil ini yang masih buron atau berstatus DPO.
Kapolsek Sempat Membantah Tuduhan Penolakan
Dikutip dari Tribunnews, Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan sempat membantah tuduhan penolakan pendampingan terhadap bos rental.
Asep beralasan pihaknya enggan gegabah memberikan pendampingan karena menyangkut keselamatan semua pihak.
“Itu narasi menolak pendampingan tidak benar. Kami hanya memastikan kondisi aman sebelum bertindak,” katanya melalui telepon kepada Kompas.com.
Instagram Polsek Cinangka Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, diperiksa propam usai disebut menolak laporan korban penembakan di Rest Area Tol Tangerang-Merak.
Penjelasan Kapolda Banten Terkait Prosedur Pendampingan
Terkait permintaan pendampingan, Suyudi menyebut bahwa seharusnya kedua anggota tersebut bisa melakukan pendampingan.
Ia juga menyebut alasan kedua anggota Polsek Cinangka tersebut menolak pendampingan adalah karena merasa kekuatannya sedikit.
“Nah, dokumennya ini pun sudah disampaikan sebenarnya oleh saudara Agam, baik itu BPKB, STNK, maupun kunci cadangan. Jadi, seharusnya memang anggota kita itu melakukan pendampingan, tetapi tidak dilakukan karena merasa kekuatannya sedikit, jadi tidak berimbang,” kata Suyudi.
Menurut Suyudi, anggota polisi yang bertugas piket tersebut sebenarnya dapat meminta bantuan dari Polres atau anggota reserse di Polsek untuk melakukan pendampingan, namun hal itu tidak dilakukan.
“Seharusnya anggota kita bisa meminta tambahan, ke Polres misalnya, atau anggota reserse di Polsek itu sendiri. Tetapi kenapa itu tidak dilakukan?” ujarnya. (BNN 04)
No comment